Bucin : Rom-Com yang Lebih dari Sekedar 'Film Youtuber' ?
Kelas Anti-Bucin, satu kelas yang membuat anda tidak jadi seorang budak cinta, dengan cara edukasi serta ‘pembelajaran' yang extreme, bila kelas semacam ini betul ada di dunia riil, akankah kalian ikuti kelasnya?
Film ini menyorot 4 tokoh teman dekat dengan beberapa background jalinan mereka dengan pasangannya semasing. Andovi dengan jalinan yang tingkat ke-bucin-an nya sentuh level kronis, Tommy yang telah bertunangan, makin takut serta waspada pada pasangannya, Jovial yang telah 4 tahun merajut jalinan serta mulai hilang rasa, serta Chandra yang jomblo…terus loe ngapain turut kelas anti-bucin, Chan?
Film paling baru dari Rapi Films ini adalah film debutan Chandra Liow untuk sutradara film panjang –yang semestinya dapat juga disebutkan film layar-lebar. Dalam beberapa peluang, saya pernah dengar Chandra Liow pernah katakan jika "ini bukanlah film youtuber!" untuk memperjelas jika kualitas film ini semakin lebih dari sebatas bikinan seorang youtuber. Benarkah demikian?
Sisi narasi film ini ambil konsentrasi pada pemaknaan serta penggambaran arti Budak Cinta, satu kata yang sekarang ini tidak asing di golongan warga, terutamanya remaja serta dewasa—yang punyai kekasih tentu saja. Skrip yang dicatat Jovial da Lopez sebetulnya mempunyai langkah pandang yang unik dalam mendeskripsikan kata budak cinta ini, khususnya dari sisi penggambaran seorang budak cinta yang begitu terbuai dengan kebutuhan pasangann serta hubungan sampai lupa keperluannya sendiri. Hal itu dapat diiringi melalui dinamika jalinan ke-3 tokoh—Andovi, Tommy, serta Jovial yang semasing, dengan cara sadar atau mungkin tidak, memvisualisasikan satu babak pada suatu jalinan.
"...sesaat elu! lupa serta mengkhianati kemauan diri lu sendiri, Bucin!"
Andovi yang menjalin cinta dengan Kiki, sedang ada pada step bucin yang paling kronis dimana Andovi ikhlas mempertaruhkan semua tenaga serta saatnya untuk Kiki. Satu jalinan yang sarat dengan tuntutan serta seolah menempatkan wanita untuk belenggu pada sang lelaki dalam jalinan bucin kronis ini. Lumayan menarik serta sedikit komedik lihat figur lelaki yang demikian menurut pada kekasihnya, dan wanita yang dengan gampangnya luluh dengan gombalan receh yang sering dilemparkan sang lelaki saat keadaan menghangat. Apa penggambaran jalinan bucin semacam ini sesuai kenyataan? Entahlah, saya tidak dapat relate, tetapi rasa-rasanya cukup sedikit hiperbola walaupun untuk maksud materi komedik film sekalinya.
Tommy yang telah bertunangan dengan Julia, sedang ada pada step bucin yang sarat dengan kehati-hatian dalam menjaga jalinan mereka. Jalinan Tommy-Julia ini seolah haurs dipenuhi persamaan serta kecocokan hati antar keduanya, terdengar lumrah memang mengingat tahap jalinan mereka setelah itu yang jauh lebh dewasa serta sakral.
Jovial yang telah menjalin cinta semasa 4 tahun dengan Cila, sedang ada pada babak hilang rasa pada kekasihnya. Lantas bucinnya dimana? Pasti jalinan Jovial-Cila telah melalui saat-saat bucinnya serta sedang ada pada babak jemu.
Ke-3 jalinan tokoh itu sebagai tombak pendorong narasi yang menarik untuk diiringi. Oh ya, hampir lupa, untuk ciri-ciri Chandra…tunggu, sebetulnya ia ngapain ya turut andil dalam narasi film ini? saya tidak paham.
"Lo anak DC ya?!"