"Sarmin", Sebuah Film Edukasi tentang Kearifan Lokal Budaya Jawa
Film ini menceritakan mengenai perjuangan hidup seorang remaja lelaki yang duduk di kursi SMP namanya Sarmin. Satu hari, ayahnya wafat sebab kecelakaan kerja. Sarmin benar-benar terpukul hadapi fakta ini.
Tetapi, ia berupaya untuk selalu semangat jalani hari. Walaupun ayahnya wafat, Sarmin ikhlas kerja menolong ibunya untuk penuhi keperluan setiap hari. Dari mulai ternak kambing sampai menolong si ibu untuk bikin jamu tradisionil.
Sesudah lulus SMA, Sarmin merantau ke kota untuk kuliah sekaligus juga meningkatkan usaha jamu tradisionil yang sejauh ini ia jalani. Karena usaha keras serta suport dari beberapa faksi, Sarmin orang biasa dari desa sukses sukses hidup di kota.
Dengan latar di desa yang terdapat di Kabupaten Wonogiri, film Sarmin menyediakan keelokan desa yang masih tetap asri. Ditambah, musik latar memakai saluran musik tradisionil yakni gending Jawa. Si sutradara seperti ingin ajak pemirsa nikmati semua bunyi serta visual sesuai ciri khas budaya Jawa yang berada di pedesaan.
Nah, film yang dibuat oleh Pusat Tehnologi Info serta Komunikasi, Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan di tahun 2017 ini pas untuk dilihat oleh beberapa golongan dari mulai remaja sampai dewasa, sebab memiliki kandungan pesan kepribadian yang penuh inspiratif.
Pertama, penuh pesan yang di inspirasi dari budaya hidup orang Jawa. Yakni mengenai pendidikan ciri-ciri berbasiskan kearifan lokal budaya Jawa yang nanti menjadi fasilitas dalam penanaman serta penerapan ciri-ciri yang benar dan baik dengan mengajari nilai-nilai serta teladan dalam kehidupan setiap hari.
Budaya Jawa dari jaman dahulu populer untuk budaya adiluhung yang simpan banyak nilai yang paling mulia dari mulai norma serta sopan santun di rumah sampai di ranah publik. Misalnya ialah bagaimana keluarkan opini atau bicara pada yang bertambah tua.
Ke-2, dalam film ini tersisip pesan pendidikan yang bisa disaksikan dari pertama adegan, yakni saat Ayah serta Ibu Sarmin yang mengetahui jika pendidikan sangat penting, oleh karena itu perlu belajar yang rajin supaya jadi pribadi yang sukses nantinya.
Tidak itu saja, usaha keras yang telaten serta tidak gampang menyerah akan mendapatkan keberhasilan. Seperti saran yang diberi Ayah Sarmin pada dianya, "Bila kamu usaha keras menggunakan pengetahuan, Insya Allah kamu akan sukses."
Ke-3, mengenai arti pertemanan yang sebenarnya yakni pertemanan yang dibuat semenjak remaja bisa dipertahankan sampai dewasa. Pertemanan membuat hubungan emosional antar individu yang memandang temannya lebih dari teman dekat, tetapi saudara sendiri. Dalam film ini, cerita pertemanan dikisahkan oleh Sarmin serta ke-3 teman dekatnya, Cipto, Wakijan serta Tanti.
Tetapi, ada yang kurang dari film ini yakni alur cerita yang gampang ditebak. Walau begitu, film ini menarik untuk dilihat sebab semasing tokoh dapat hidupkan ciri-ciri dengan cara optimal. Disamping itu, diskusi yang sentuh serta air muka mereka dapat "menceritakan" walaupun tanpa ada berbicara.